Tahun 2024 menandai 60 tahun sejak diresmikannya Shinkansen pada 1 Oktober 1964, yang menghubungkan Tokyo dan Osaka. Shinkansen, sebagai simbol kecepatan dan efisiensi transportasi Jepang, lahir berkat kontribusi banyak ahli. Di antara sosok-sosok kunci dalam proyek ini adalah Shima Hideo dan Sogō Shinji, yang sering disebut sebagai “orang tua Shinkansen.” Namun, peran penting lain yang tak boleh dilupakan dalam sejarah ini adalah Miki Tadanao, sang penemu Shinkansen, yang beralih dari dunia militer ke dunia perkeretaapian pasca-Perang Dunia II.
Awal Karier: Dari Senjata Perang ke Teknologi Kereta Api
Miki Tadanao lahir pada tahun 1909 di Takamatsu. Saat Perang Dunia II, Miki bekerja sebagai insinyur di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, di mana ia terlibat dalam desain senjata seperti pesawat pembom “Ginga” dan senjata kamikaze “Ōka.” Meski terpaksa menjalani tugasnya, Miki menulis dalam catatannya bahwa ia merasa malu atas kontribusinya dalam pengembangan senjata-senjata tersebut. Setelah perang, Miki memutuskan untuk beralih ke bidang yang sepenuhnya sipil—kereta api.
Keputusan Miki untuk bergabung dengan Institut Penelitian Teknologi Kereta Api sangat dipengaruhi oleh larangan penelitian dan pengembangan penerbangan oleh GHQ (Kantor Markas Besar Sekutu). Banyak insinyur penerbangan yang kehilangan pekerjaan, termasuk Miki, akhirnya diterima di institut tersebut. Di sinilah Miki mulai fokus pada pengembangan teknologi transportasi yang lebih damai dan inovatif.
Gagasan Awal: “Railplane” dan Inspirasi dari Teknologi Pesawat
Salah satu proyek awal yang digarap Miki di Institut Penelitian adalah “railplane,” sebuah konsep monorel berkecepatan tinggi yang didukung oleh baling-baling, mirip dengan sayap pesawat. Proyek ini, meskipun tidak pernah terealisasi, menjadi titik awal bagi Miki untuk menerapkan teknologi penerbangan ke dalam desain kereta api.
Pada tahun 1950, Miki mengusulkan konsep railplane dengan kecepatan hingga 250 km/jam yang bisa menghubungkan Tokyo dan Osaka dalam waktu dua setengah jam. Ide tersebut dianggap sangat revolusioner pada masanya, meskipun belum siap untuk diimplementasikan. Namun, semangat Miki untuk mengaplikasikan teknologi pesawat ke dalam kereta tidak berhenti di situ. Ia kemudian mulai mengembangkan ide-ide untuk membuat kereta yang lebih ringan dan lebih cepat, yang akhirnya menjadi cikal bakal Shinkansen.
Terobosan: Desain Kereta Berkecepatan Tinggi
Pada tahun 1953, Miki memperkenalkan konsep baru untuk kereta api cepat dengan kecepatan maksimum 160 km/jam, jauh lebih cepat daripada kereta api tercepat Jepang saat itu, yang hanya mampu mencapai kecepatan 95 km/jam. Desain Miki menggunakan teknologi dari dunia penerbangan, seperti badan kereta yang ringan dan aerodinamis, serta pusat gravitasi yang rendah untuk menjaga stabilitas pada kecepatan tinggi.
Konsep ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Odakyu Electric Railway, yang saat itu berusaha meningkatkan kecepatan kereta mereka di jalur Shinjuku-Odawara. Kolaborasi antara Miki dan Odakyu menghasilkan kereta SE (3000 Series), yang menggunakan banyak teknologi canggih dari dunia penerbangan, seperti struktur monokok dan penggunaan bahan ringan.
Miki Tadanao dan Shinkansen
Kerja keras Miki tidak hanya menginspirasi pengembangan kereta SE, tetapi juga berkontribusi langsung pada pengembangan Shinkansen. Meskipun ada perbedaan antara desain kereta SE dan Shinkansen dalam hal ukuran rel dan metode penarikan, banyak teknologi yang diterapkan pada kereta SE diadopsi oleh Shinkansen. Karena itulah, Miki sering disebut sebagai sang penemu Shinkansen.
Pada tahun 1957, Miki bersama timnya mengadakan presentasi di Tokyo yang memaparkan potensi kereta super cepat yang bisa menghubungkan Tokyo dan Osaka dalam waktu tiga jam. Presentasi ini mendapat perhatian besar di kalangan masyarakat dan pemerintah, dan menjadi salah satu pemicu utama dimulainya pengembangan Shinkansen.
Warisan Miki Tadanao
Sumbangsih Miki Tadanao terhadap dunia perkeretaapian Jepang tidak bisa diragukan lagi. Ia tidak hanya membawa teknologi dari dunia penerbangan ke perkeretaapian, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pengembangan kereta berkecepatan tinggi di seluruh dunia. Shinkansen, yang pertama kali beroperasi pada tahun 1964, merupakan bukti nyata dari visi Miki tentang transportasi cepat dan efisien.
Meskipun Miki tidak sering disebut dalam sejarah publik sebagai pencetus Shinkansen, perannya sebagai sang penemu Shinkansen tetap penting dalam perkembangan teknologi transportasi Jepang. Visinya tentang kereta cepat yang aman, nyaman, dan efisien telah menjadi kenyataan yang dinikmati oleh jutaan orang setiap harinya.
Kesimpulan
Kisah Miki Tadanao adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi yang awalnya dikembangkan untuk perang bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Dari seorang insinyur senjata perang, Miki bertransformasi menjadi salah satu inovator di balik kesuksesan Shinkansen. Visi dan dedikasinya dalam mengembangkan teknologi kereta cepat telah mengubah wajah transportasi Jepang dan menginspirasi dunia.
Tetsudo.id
Leave a Reply